Dalam rangka pemenuhan terhadap regulasi maupun persyaratan standar lainnya sekaligus pembuktian terhadap praktek pengelolaan hutan yang memenuhi norma-norma kelestarian maka strategi melalui sertifikasi pengelolaan hutan lestari baik mandatory/wajibmaupun voluntary/sukarela ditempuh oleh Unit Manajemen untuk melihat sejauh mana praktek pengelolaan hutan sudah memenuhi persyaratan yang ada.

Sertifikasi yang telah ditempuh oleh Unit Manajemen antara lain:

1. Sertifikasi PHPL, bersifat wajib sesuai PermenLHK Nomor P.21/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020  tentang penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu pada pemegang izin, hak pengelolaan, hutan hak, atau pemegang legalitas pemanfaatan hasil hutan kayu. Masa berlaku sertifikat 13 Agustus 2019 sampai 12 Agustus 2025 dengan nomor sertifikat 24-PHPL-006, dilakukan oleh LPPHPLPT Almasentra Sertifikasi.
2. Sertifikasi IFCC-PEFC, bersifat sukarela, masa berlaku 26 Februari 2023 dengan no sertifikat AJA/IFCC-PEFC/FMC-HT/00051/XII/2019, dilakukan oleh AJA.
3. Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), masa berlaku tiga (3) tahun sejak diterbitkan tanggal 13 Mei 2022 oleh Menteri ketenagakerjaan Republik Indonesia berdasarkan SK. Menteri Ketenagakerjaan RI No. 42 tahun 2022. Resertifikasi sudah dilaksanakan pada bulan Agustus dan Oktober 2021 melalui program Integration Management System (IMS) dan sudah dinyatakan lulus oleh lembaga sertifikasi TUV Rheinland Indonesia
4. ISO 14001:2015, Resertifikasi sudah dilaksanakan pada bulan Juni 2021 melalui program Integration Management System (IMS) dan sudah dinyatakan lulus oleh LS TUV Rheinland Indonesia pada Audit stage II di bulan Juni 2021.
5. OHSAS 18001:2007, Resertifikasi sudah dilaksanakan pada bulan Juni 2021 melalui program Integration Management System (IMS) dan sudah dinyatakan lulus oleh LS TUV Rheinland Indonesia pada Audit stage II di bulan Juni 2021.